Cerita-cerita
pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada awal abad ke-19.
Contoh-contoh awal dari kumpulan cerita pendek termasuk Dongeng-dongeng Grimm
Bersaudara (1824–1826), Evenings on a
Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai Gogol,
Tales of the Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan
Poe dan Twice Told Tales (1842) karya Nathaniel Hawthorne. Pada akhir abad
ke-19, pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan permintaan pasar yang kuat
akan fiksi pendek antara 3.000 hingga 15.000 kata panjangnya. Di antara cerita-cerita
pendek terkenal yang muncul pada periode ini adalah “Kamar No. 6″ karya Anton Chekhov.
Pada
paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti
The Atlantic Monthly, Scribner’s, dan The Saturday
Evening Post, semuanya menerbitkan cerita pendek dalam setiap
terbitannya. Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu begitu besar,
dan bayaran untuk cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga F. Scott Fitzgerald berulang-ulang menulis
cerita pendek untuk melunasi berbagai utangnya.
Permintaan
akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya pada pertengahan abad
ke-20, ketika pada 1952 majalah Life
menerbitkan long cerita pendek Ernest Hemingway yang panjang (atau novella) Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang
memuat cerita ini laku 5.300.000 eksemplar hanya dalam dua hari.
Sejak
itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita pendek telah
berkurang, meskipun beberapa majalah terkenal seperti The New Yorker terus
memuatnya. Majalah sastra juga
memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek. Selain itu, cerita-cerita pendek
belakangan ini telah menemukan napas baru lewat penerbitan online. Cerita
pendek dapat ditemukan dalam majalah online, dalam kumpulan-kumpulan yang
diorganisir menurut pengarangnya ataupun temanya, dan dalam blog.
Unsur dan ciri khas
Cerita
pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek
biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting
yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.
Dalam
bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur
inti tertentu dari struktur dramatis:
eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya), komplikasi
(peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik dan tokoh utama);
komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang
meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka
terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian
konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting);
penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.
Karena
pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak.
Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung
eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang
dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot
dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun demikian,
akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat
mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis.
Seperti
banyak bentuk seni
manapun, ciri khas dari sebuath cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya.
Cerpen
juga memiliki [unsur intrinsik] cerpen.
Ukuran
Menetapkan
apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih panjang
adalah sesuatu yang problematic. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek
ialah bahwa ia harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama
sekali diajukan dalam esai Edgar Allan Poe “The
Philosophy of Composition” pada 1846). Definisi-definisi lainnya
menyebutkan batas panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata.
Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada
karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari
1.000 kata.
Cerita
yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction).
Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke
dalam novelette, novella, atau novel.
Genre
Cerita
pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling banyak
diterbitkan adalah fiksi
seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi
detektif, dan lain-lain. Cerita pendek kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa liris dan
varian-varian pasca modern serta
non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar